Sigmund Freud, Sang Pembaharu Dunia Psikologi

Kamis, 15 Juli 2010


Sigmund Freud, seorang filosof kontemporer pemula cikal bakal psikoanalisa, dilahirkan tahun 1856 di kota Freiberg yang kini terletak di Cekoslovakia. Tatkala dia berumur empat tahun, keluarganya pindah ke Wina dan di situlah dia menghabiskan hampir seluruh hidupnya. Freud seorang mahasiswa yang pandai di sekolahnya, ibunya menyarankan kepada dirinya untuk menjadi seorang dokter, tetapi na’asnya ia malah takut akan darah. Sehingga dipikirkan sebuah teori analisa terhadap manusia yang terlepas dari darah akan tetapi terkait dengan ilmu kedokteran, maka jadilah sebuah rumusan bahasan psikoanalisa. Sehingga ia berhasil meraih gelar sarjana kedokteran dari Universitas Wina tahun 1881.

Psikoanalisa dipahami sebagai sebuah “pengetahuan untuk membaca/science of reading”, yakni membaca psyche/mental apparatus yang merupakan lawan dari badan, menurut Freud psyche ini bertugas untuk melihat unconscious/nir-sadar. Masih merujuk pada argument Freud, bahwa sebenarnya manusia ini terdiri dari tiga hal, yakni badan/body, sadar/conscious dan nir-sadar/unconscious, dan yang paling dominan adalah nir-sadar/unconscious. Freud berpendapat bahwa nir-sadar/unconscious adalah layaknya sebuah recycle bin dalam komputer, sedangkan yang dimasukkan dalam recycle bin tersebut adalah memory kita. Kesimpulannya, karena objek kajian psikoanalisa adalah manusia, maka sebenarnya psikoanalisa umumnya bertolak kepada diri. Dalam perkembangannya, ia selalu menggunakan pendekatan mitology Yunani dan kemudian dikontekstualisasikan dengan masa kekinian.

Selama sepuluh tahun berikutnya dia melakukan penyelidikan mendalam di bidang psikologi, membentuk staf klinik psikiatri, melakukan praktek pribadi di bidang neurologi, bekerja di Paris bersama neurolog Perancis kenamaan Jean Charcot dan juga bersama dokter Josef Breuer orang Wina. Gagasan Freud di bidang psikologi berkembang tingkat demi tingkat. Batu tahun 1895 buku pertamanya Penyelidikan tentang Histeria terbit, bekerja sama dengan Breuer. Buku berikutnya Tafsir Mimpi terbit tahun 1900. Buku ini merupakan salah satu karyanya yang paling orisinal dan sekaligus paling penting, meski pasar penjualannya lambat pada awalnya, tetapi melambungkan nama harumnya. Sesudah itu berhamburan keluar karya-karyanya yang penting-penting, dan pada tahun 1908 tatkala Freud memberi serangkaian seminarnya di Amerika Serikat, alhasil Freud sudah jadi orang yang betul-betul tersohor. Di tahun 1902 dia mengorganisir kelompok diskusi masalah psikologi di Wina. Salah seorang anggota pertama yang menggabungkan diri adalah Alfred Adler, dan beberapa tahun kemudian ikut pula Carl Yung. Kedua orang itu akhirnya juga menjadi jagoan ilmu psikologi lewat upaya mereka sendiri.

Freud kawin dan mempunyai anak enam. Pada saat-saat akhir hidupnya dia menderita kanker pada tulang rahangnya, dan sejak tahun 1923 dan selanjutnya dia mengalami pembedahan lebih dari tiga puluh kali dalam rangka memulihkan kondisinya. Meski begitu, dia tetap menemukan kerja dan beberapa karya penting bermunculan pada tahun-tahun berikutnya. Di tahun 1938 Nazi menduduki Austria dan Sigmund Freud yang sudah berusia 82 tahun, maka filosof sekaligus ilmuwan keturunan Yahudi itu dipaksa pergi ke London dan meninggal dunia di sana setahun sesudahnya.

Sumbangsih Freud dalam bidang teori psikologi begitu luas daya jangkauannya sehingga tidak gampang menyingkatnya. Dia menekankan arti penting yang besar mengenai proses bawah sadar sikap manusia. Dia tunjukkan betapa proses itu mempengaruhi isi mimpi dan menyebabkan omongan-omongan yang meleset atau salah sebut, lupa terhadap nama-nama dan juga menyebabkan penderitaan atas bikinan sendiri serta bahkan penyakit.

Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode penyembuhan penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia dan dia juga mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, ihwal pengkhitanan, rasa tertekan, sublimasi dan banyak lagi. Tulisan-tulisannya menggugah kegairahan bidang teori psikologi. Banyak gagasannya yang kontroversial sehingga memancing perdebatan sengit sejak dilontarkannya.

Freud mungkin paling terkenal dalam hal pengusulan gagasan bahwa gairah seksual yang tertekan sering menjadi penyebab penting dalam hal penyakit jiwa atau neurosis. (Sesungguhnya, bukanlah Freud orang pertama yang mengemukakan masalah ini meski tulisan-tulisannya begitu banyak beri dorongan dalam penggunaan lapangan ilmiah). Dia juga menunjukkan bahwa gairah seksual dan nafsu seksual bermula pada saat masa kanak-kanak dan bukannya pada saat dewasa.

Berhubung banyak gagasan Freud masih bertentangan satu sama lain, amatlah sulit menempatkan kedudukannya dalam sejarah. Dia merupakan pelopor serta penggali, dengan bakat serta kecerdasan luar biasa yang menghasilkan pelbagai gagasan. Tetapi, teori-teori Freud (tidak seperti Darwin atau Pasteur) tak pernah berhasil peroleh kesepakatan dari masyarakat ilmuwan dan teramat sulit mengatakan bahwa bagian-bagian mana dari gagasannya yang akhirnya dapat dianggap sebagai suatu kebenaran.

Lepas dari pertentangan yang berkelanjutan terhadap gagasan-gagasannya, tampaknya sedikit sekali yang meragukan bahwa Freud merupakan tokoh menonjol dalam sejarah pemikiran manusia. Pendapat-pendapatnya di bidang psikologi sepenuhnya telah merevolusionerkan konsepsi kita tentang pikiran manusia, dan banyak gagasan serta istilah-istilahnya telah digunakan oleh umum-misalnya: ego, super ego, Oedipus complex dan kecenderungan hasrat mau mati.

Memang betul, psikoanalisa merupakan cara penyembuhan yang teramat mahal dan amat serius dan pula tidak berhasil apa-apa. Tetapi, juga betul teknik itu meraih sukses-sukses besar. Para psikolog di masa depan berkesimpulan bahwa keinginan seksual yang tertekan akan semakin penting peranannya dalam tingkah laku manusia daripada anggapan para penganut faham Freud. Tetapi, gairah ini sudah pasti punya saham besar dari anggapan sebagian psikolog sebelum Freud. Begitu pula, mayoritas psikolog kini yakin bahwa proses mental bawah-sadar memegang peranan yang menentukan dalam tingkah laku manusia, sesuatu hal yang diremehkan orang sebelum Freud.

Freud memang bukan psikolog pertama, dan dalam jangka panjang mungkin tidak akan dianggap orang yang gagasan-gagasannya sebagian besar mendekati kebenaran. Namun, sudah jelas bahwa dialah tokoh yang paling berpengaruh dan yang memiliki kontribusi yang paling penting dalam perkembangan teori psikologi modern, dan pandangan-pandangannya yang punya arti sangat besar di bidangnya.


Reference

Michael H. Hart. Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Terj H. Mahbub Djunaidi. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta. 1982

NB: Tulisan ini mengalami sedikit penambahan dan pengurangan

print this page Print this page

4 komentar:

Ahmad sulistya mengatakan...

waaah kalau saja tokoh di Indonesia ada yang sehebat Sigmund Freud pasti saya bangga :k3

R-Wasp mengatakan...

Hal yg paling saya ingat soal Freud adalah kabarnya dia merokok 20 batang sehari sehingga hampir di setiap potretnya menampilkan dia sedang merokok :D

Ali Ridho Bin Yahya mengatakan...

lha tapi foto yang saya posting lagi gak merokok tuh bro :a2

R-Wasp mengatakan...

@ali
Hahaha, iya sih. Lagipula saya bilang "hampir", jadi ada yg pas lg ngerokok, ada yg ga...

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

 
 
 

Followers