Hamdi Shaqoura dari Pusat Hak Asasi Manusia Palestina, Senin mengatakan keputusan Ketua Mahkamah Agung Abdel Raouf al Halabi itu "melanggar kemerdekaan pribadi" dan itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Hamas berniat akan memberlakukan hukum Islam.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza setelah mengalahkan faksi Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam perang tahun 2007 membantah tuduhan-tuduhan seperti itu.
Halabi memerintahkan semua pembela untuk tampil di pengadilan-pengadilan Gaza mengenakan pakaian gelap dan wanita mengenakan jilbab.
Beberapa kelompok hak asasi manusia di wilayah itu mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menyebut keputusan yang mulai berlaku 1 September itu, melanggar kemerdekaan publik dan pribadi.
0 komentar:
Posting Komentar